Ulasan Buku Belajar Cara Belajar-ekowahyudi.my.id |
Halo, pengunjung blog yang baik! Terima kasih sudah mampir di blog saya. Semoga kabar dan kesehatan Anda selalu baik dan bahagia. Saat ini, saya ingin berbagi ulasan tentang buku yang mungkin dapat memberikan manfaat besar bagi kita semua, yaitu "Belajar Cara Belajar".
Buku ini ditulis oleh Syarif Rousyan Fikri, Mohammad Ikhsan, dan Aditya Banuaji, dan diterbitkan oleh POP. Dicetak oleh PT Grafika Mardi Yuana, Bogor, buku ini telah mengalami beberapa cetakan, yaitu Cetakan Pertama pada April 2020, Cetakan Kedua pada Juni 2020, dan Cetakan Ketiga pada Desember 2020. Dengan ukuran 12 x 18 cm dan 160 halaman, buku ini tersedia dengan harga Rp.85.000 (Pulau Jawa).
Penulis utama, Syarif Rousyan Fikri, juga dikenal melalui saluran YouTube belajar yang dibuat bersama kanal Hujan Tanda Tanya bekerjasama dengan Google. Buku ini sejatinya adalah rangkuman dari serial YouTube tersebut, yang memberikan keuntungan bagi mereka yang pernah menontonnya. Namun, pertanyaannya muncul, apakah lebih baik menonton YouTube-nya daripada membaca bukunya?
Menurut pandangan saya, meskipun telah menonton versi YouTube-nya, membaca bukunya juga memberikan manfaat tersendiri. Alasannya sederhana: ukuran bukunya yang mungil dan ringan menjadikannya praktis untuk dibawa ke mana-mana tanpa memberatkan tas Anda. Selain itu, warna-warni pada kertas membuatnya nyaman dibaca, dan kombinasi warna pena dan latar belakangnya membuat mata tidak cepat lelah.
Tagline buku ini adalah "keahlian paling penting manusia modern", dengan fokus pada konsep belajar sepanjang hayat. Buku ini mengajarkan lima langkah utama untuk belajar cara belajar, yang dibahas dalam setiap bab. Mulai dari mencari tahu mengapa harus belajar cara belajar, menentukan tujuan, membentuk pola pikir yang progresif, membangun sistem pendukung belajar, hingga menggunakan teknik belajar yang sesuai.
Jadi, meskipun Anda sudah menonton versi YouTube-nya, membaca bukunya juga memberikan pengalaman yang berbeda dan praktis. Jangan ragu untuk menjelajahi lebih lanjut dan menerapkan langkah-langkah belajar yang diajarkan dalam buku ini. Selamat membaca dan selamat menempuh perjalanan belajar Anda!
Daftar Halaman Buku Belajar Cara Belajar |
Bab 1 dari buku "Belajar Cara Belajar" membuka dengan langkah pertama, yaitu mengapa kita harus belajar. Penulis memberikan motivasi yang kuat kepada pembaca dengan menggambarkan bahwa seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia perlu terus belajar. Argumennya sangat jelas: ketidakmauan untuk belajar akan membuat kita kalah dalam persaingan dengan teknologi.
Pentingnya belajar diperkuat dengan fakta bahwa perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat dapat mengakibatkan kehilangan beberapa jenis pekerjaan, yang akan digantikan oleh teknologi. Penulis meramalkan bahwa hal ini dapat menyebabkan tingkat pengangguran meningkat. Contoh konkret yang diberikan adalah pengaruh mesin ATM yang mengakibatkan pemangkasan karyawan bank, terutama teller, dan dampak Artificial Intelligence (AI) terhadap pendapatan industri kreatif digital.
Hal ini terlihat dari pengamatan bahwa jenis pekerjaan yang aman dari ancaman komputer adalah pekerjaan yang menuntut kecerdasan kreatif dan kecerdasan sosial. Penulis menegaskan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan ini akan lebih tahan terhadap perubahan dan lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pada halaman lima, konsep ini diperjelas, memberikan pemahaman bahwa aspek-aspek kecerdasan kreatif dan sosial menjadi kunci untuk mempertahankan pekerjaan dalam era perkembangan teknologi.
Dengan demikian, Bab 1 memberikan pemahaman yang mendalam tentang urgensi belajar dalam menghadapi perubahan teknologi dan perubahan dalam dunia kerja. Penekanan pada kecerdasan kreatif dan kecerdasan sosial sebagai faktor penentu keberhasilan dalam menghadapi dampak teknologi membuat pembaca merasa terdorong untuk terus meningkatkan kemampuan belajar mereka.
Halaman 7 dari buku "Belajar Cara Belajar" membawa pembaca ke sebuah tantangan dengan menyajikan mini kuis yang menguji pengetahuan mereka tentang mitos dan fakta seputar belajar. Ini merupakan pendekatan interaktif yang tidak hanya memeriksa pemahaman pembaca tetapi juga mendorong keterlibatan aktif dalam pembelajaran. Berikut adalah hasil kuis tersebut:
Latihan soal, kuis, dan simulasi tes adalah cara terbaik untuk belajar sebelum ujian adalah FAKTA.
Dalam menghadapi ujian, mempersiapkan diri dengan latihan soal, kuis, dan simulasi tes telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan.
Belajar dengan cara mengulang dalam periode waktu tertentu lebih efektif untuk memperkuat memori dibandingkan mengulang-ulang dalam satu waktu sekaligus alias SKS (Sistem Kebut Semalam) adalah FAKTA.
Konsep spaced repetition, yaitu mengulang materi dalam periode waktu tertentu, telah terbukti lebih efektif dalam memperkuat memori daripada mengulang secara intensif dalam satu waktu.
Tes teori gaya belajar VARK (Visual, Audio, Reading, writing, and Kinesthetic) dapat membantu mendapatkan gaya belajar terbaik adalah MITOS.
Meskipun VARK memberikan gagasan tentang preferensi belajar, tidak ada bukti kuat bahwa tes ini dapat secara akurat menentukan gaya belajar seseorang.
Orang yang otak dominan otak kanan lebih mahir matematika, kebalikannya dominan otak kiri lebih kreatif adalah MITOS.
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa kemampuan atau keahlian tertentu tergantung pada dominasi otak kanan atau kiri.
Manusia hanya menggunakan 10% kemampuan otak adalah MITOS.
Ini adalah mitos yang telah lama terbantahkan. Manusia menggunakan sebagian besar area otak mereka dalam aktivitas sehari-hari.
Kecerdasan adalah bawaan lahir dan tidak bisa ditingkatkan adalah MITOS.
Faktanya, kecerdasan dapat ditingkatkan melalui usaha, latihan, dan pembelajaran berkelanjutan.
Selain kuis, pembaca diajak untuk mengeksplorasi pembahasan tentang keajaiban otak manusia. Penjelasan bahwa otak kanan dan kiri selalu bekerja sama dalam berbagai aktivitas menggambarkan kesinambungan dan keterkaitan antara kedua bagian otak, menambah pemahaman pembaca tentang kompleksitas dan daya adaptasi otak manusia.
Bab 2 dari buku "Belajar Cara Belajar" menggali lebih dalam tentang langkah kedua, yaitu mengapa penting memiliki tujuan dalam proses belajar. Penulis secara tegas menyampaikan manfaat besar dari menetapkan tujuan, yang dapat memengaruhi pikiran dan kebahagiaan seseorang. Berikut adalah poin-poin penting yang penulis paparkan:
Pikiran Lebih Positif dan Fokus:
Menetapkan tujuan dapat mengubah pikiran menjadi lebih positif dan fokus selama proses belajar. Tujuan memberikan arah yang jelas dan memotivasi untuk mencapainya.
Kehidupan yang Lebih Bahagia:
Tujuan juga dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan. Dengan menetapkan tujuan, seseorang dapat merasakan kepuasan dan kegembiraan ketika mencapainya, memberikan makna yang lebih dalam pada hidup.
Setelah menguraikan manfaat menetapkan tujuan, penulis memberikan tips tentang cara menemukan tujuan. Salah satu konsep yang dijelaskan adalah IKIGAI, sebuah konsep yang sangat populer dari Jepang. IKIGAI merangkum empat aspek utama:
Love (Minat):
Tujuan harus mencakup minat atau hal-hal yang dicintai. Mengejar sesuatu yang sesuai dengan minat pribadi dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan.
Good at (Bakat):
Tujuan juga sebaiknya berhubungan dengan bakat atau keahlian yang dimiliki. Menggabungkan bakat dengan tujuan dapat meningkatkan peluang kesuksesan.
Needs (Kebutuhan Kita):
Tujuan seharusnya mencerminkan kebutuhan pribadi. Identifikasi apa yang benar-benar dibutuhkan oleh diri sendiri dapat membimbing penentuan tujuan yang lebih autentik.
Paid for (Imbalan yang Kita Peroleh):
Tujuan yang baik juga harus mempertimbangkan aspek ekonomi atau imbalan yang akan diperoleh. Ini mencakup elemen praktis dalam mencapai tujuan.
Selain konsep IKIGAI, penulis memberikan tips-tips lain untuk membantu pembaca menemukan tujuan mereka, yang sayangnya tidak dapat saya jelaskan di sini secara rinci. Tetapi, keseluruhannya, bab ini memberikan panduan praktis dan inspiratif tentang pentingnya menetapkan tujuan dalam pembelajaran dan memberikan alat-alat untuk menemukan tujuan tersebut dengan lebih baik.
Bab 3 dari buku "Belajar Cara Belajar" mengajak pembaca untuk memahami langkah ketiga, yaitu mengembangkan pola pikir yang mendukung kemajuan. Berikut adalah beberapa tips dan panduan yang penulis paparkan dalam bab ini:
Rasa Penasaran:
Bab ini dimulai dengan penekanan pada pentingnya memiliki "rasa penasaran." Pembaca diajak untuk menjadi kritis dan haus akan ilmu pengetahuan. Penulis menggarisbawahi keajaiban otak manusia, terutama dalam berpikir dan menyimpan informasi baru di hippocampus otak.
Fokus pada Hal yang Dapat Dikendalikan:
Penulis menyarankan pembaca untuk fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Terlalu terfokus pada keadaan yang tidak dapat dikendalikan hanya akan menyia-nyiakan waktu dan energi. Ini menciptakan pola pikir yang lebih proaktif dan efektif.
Tabah dalam Menghadapi Masalah:
Bab ini juga mengajak pembaca untuk tetap tabah dalam menghadapi masalah. Penulis memberikan wawasan tentang bagaimana sikap dan pola pikir yang kuat dapat membantu mengatasi rintangan dan tantangan.
Growth Mindset (Pola Pikir Tumbuh):
Bab ini memperkenalkan konsep Growth Mindset atau pola pikir tumbuh, yang dipopulerkan oleh Carol S. Dweck. Pembaca diperkenalkan dengan perbedaan antara Growth Mindset dan Fixed Mindset. Jika pembaca familiar dengan bukunya yang berjudul "Mindset," mereka pasti mengerti contoh-contoh dari kedua mindset tersebut.
Pola pikir tumbuh (Growth Mindset) menekankan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha, latihan, dan pembelajaran. Sebaliknya, pola pikir tetap (Fixed Mindset) melihat kemampuan sebagai sesuatu yang tetap dan tidak dapat berubah. Bab ini memberikan landasan untuk pembaca agar lebih memahami bagaimana pola pikir dapat memengaruhi kemampuan belajar dan perkembangan diri.
Secara keseluruhan, Bab 3 memberikan pembaca pandangan yang mendalam tentang pentingnya pola pikir yang mendukung pertumbuhan dan cara mengarahkannya ke arah yang positif untuk kemajuan pribadi.
Bab 4 dari buku "Belajar Cara Belajar" membahas langkah keempat, yaitu sistem belajar. Penulis menyajikan berbagai teori gaya belajar beserta kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa poin penting yang penulis sampaikan dalam bab ini:
Teori Gaya Belajar:
Penulis memberikan contoh teori-teori gaya belajar dan membahas kelebihan serta kekurangannya. Ini memberikan wawasan kepada pembaca untuk lebih memahami preferensi belajar mereka dan menciptakan pendekatan yang lebih efektif.
Keseimbangan dalam Menu Belajar:
Penulis menegaskan bahwa menu belajar harus seimbang, dengan porsi waktu belajar yang cukup. Terlalu lama belajar dapat mengganggu fokus otak dan menyebabkan penurunan konsentrasi. Penting untuk menyesuaikan waktu belajar dengan kebutuhan dan batas kenyamanan masing-masing.
Teknik Belajar, Menghafal, Memahami, dan Evaluasi:
Bab ini menyoroti pentingnya penerapan teknik belajar yang efektif, teknik menghafal yang sesuai, cara memahami materi secara mendalam, dan proses evaluasi belajar. Penulis memberikan panduan praktis untuk membantu pembaca mengoptimalkan hasil belajar mereka.
Tips dan Informasi Berguna:
Bab ini juga memberikan berbagai tips dan informasi yang sangat berguna bagi pembaca untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka. Dari pengelolaan waktu hingga motivasi diri, penulis memberikan wawasan yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar sehari-hari.
Secara keseluruhan, Bab 4 memberikan panduan yang komprehensif untuk membantu pembaca membangun sistem belajar yang efektif dan menyenangkan. Dengan fokus pada keseimbangan, teknik belajar yang tepat, dan penyesuaian dengan gaya belajar masing-masing individu, pembaca diarahkan untuk meraih kesuksesan dalam proses belajar mereka.
Kesimpulan dari ulasan ini menegaskan bahwa buku "Belajar Cara Belajar" memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya belajar sepanjang hayat. Buku ini tidak hanya memberikan pemahaman mengenai betapa esensialnya terus-menerus belajar, tetapi juga memberikan tips, trik, dan saran yang tepat untuk menikmati proses pembelajaran.
Meskipun memiliki ukuran yang mungil, buku ini dinilai memiliki bobot konten yang tinggi. Penyajian informasinya disebutkan sebagai singkat, jelas, padat, dan sangat memotivasi. Ini menunjukkan bahwa buku tersebut memberikan nilai tambah bagi pembacanya dengan memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat secara langsung.
Buku ini dianggap sebagai sumber pengetahuan yang informatif dan menginspirasi, memotivasi pembacanya untuk mengadopsi pola pikir belajar sepanjang hayat dan menjalani proses pembelajaran dengan lebih menyenangkan.
0 komentar:
Posting Komentar