Anak Tunggal dan Tanggung Jawab-diary-ekowahyudi.my.id |
Anak tunggal identik dengan kata “satu” dan “sendiri”. Kalau kamu pembacaku kebetulan adalah anak tunggal seperti aku, mulai sekarang aku akan menulis dengan memakai kata ganti “kita”.
Semasa kecil kita tidak begitu mencemaskan
kehidupan. Pada masa itu yang kita tahu hanya main, minta jajan sama orang tua,
minta jalan-jalan sama orang tua, pokonya hanya tahu senang-senang saja.
Semakin bertambah usia, kebahagiaan kecil itu akan
semakin menjauh digantikan dengan persoalan-persoalan hidup yang menuntut kita
untuk bisa menjadi semakin dipaksa semakin dewasa dan mandiri.
Ketika orang tua sakit, kita lah satu-satunya
tumpuan mereka untuk membahagiakan, merawat, mengeluarkan biaya pengobatan,
sampai menemani mereka untuk sembuh.
Ketika orang tua kita butuh bantuan, kitalah
satu-satunya harapan mereka untuk mengulurkan tangan secara mandiri.
Kita anak tunggal tidak akan selamanya
diperlakukakan seperti anak kecil seperti waktu dulu. Kita tidak akan
dimanja-manja terus menerus.
Aku dan kau anak tunggal, kita harus kuat: kuat
mental, kuat fisik, dan kuat ekonomi untuk berdikari menjadi diri sendiri
sekaligus menjadi saudara bagi diri sendiri. Kita ibarat shampoo three in one.
Tiga manfaat dalam satu kemasan. Kita harus multi talented, bisa ini dan itu.
0 komentar:
Posting Komentar